“Cordlife 17 years of quality”

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat diundang untuk datang ke acara Cordlife 17 years of quality  “Expert Talk” yang berada di Hotel Double Tree Hilton, Jakarta.

Acara ini turut mengundang berbagai pakar kesehatan, mommy blogger dan juga orang tua yang sudah mempercayakan darah tali pusat anaknya kepada Cordlife Indonesia.

Beberapa expert atau narasumber kesehatan yang hadir diantaranya:

  • Dr. Edi Setiawan Tehuteru, SpA(K), MBA, selaku Dokter spesialis anak di RS Dharmais
  • Dr. Ardiansjah Dara, SpOG, sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan client dari Cordlife Indonesia
  • Indra Bachtiar, Phd selaku ilmuwan stem cell dari Regenic
  • Dr. Meriana Virtin selaku Medical Advisor PT. Cordlife Persada

image5

image6

image4

Di acara ini kita membahas seberapa pentingnya untuk melakukan penyimpanan Darah Tali Pusat yang diambil dari bayi Anda langsung setelah persalinan. Nah karena saya sedang hamil anak pertama, maka informasi ini sangat berharga sekali untuk keluarga saya dan layak untuk dipertimbangkan.

image3

 

image2

Untuk yang belum mengetahui siapa dan apa itu Cordlife bisa click link ini ya untuk informasi lebih detailnya : Cordlife Indonesia

dan disini ya untuk mengunduh information pack  :

Cordlife Indonesia Information Pack

Saya akan jelaskan secara singkat saja yah, Cordlife Indonesia adalah perusahaan pertama di Indonesia yang mengoperasikan fasilitas pemrosesan darah tali pusat dan kriopreservasi lokal. Cordlife juga merupakan bank darah tali pusat pertama di dunia yang dianugerahi status ” Teknologi Pioneer ” oleh World Economic Forum.

Ada 2 servis penyimpanan Sel Punca (stem cell)  yang mereka tawarkan yaitu: Penyimpanan Darah Tali Pusat  (Cord Blood Banking) dan Penyimpanan Membran Tali Pusat (Cord Lining Banking). Kedua servis ini diambil sesaat setelah proses persalinan.

Kenapa sih penting untuk menyimpan Darah Tali Pusat ?

Darah Tali Pusat atau yang disebut juga dengan darah Plasenta adalah darah yang berada di dalam tali pusat dan plasenta setelah proses persalinan dan setelah tali pusat di potong. Nah .. selama kehamilan itu, tali pusat berfungsi sebagai penghubung kehidupan Ibu dan Anak. Setelah kelahiran, darah tali pusat yang berada di dalam tali pusat dapat memberi harapan bagi sang Anak ataupun anggota keluarga lainnya.

Darah tali pusat adalah sumber yang kaya akan Hematopoetic Stem Cell (HSC) yang bertanggung jawab untuk mengisi darah dan regenerasi sistem kekebalan tubuh. Mereka memiliki kemampuan yang unik untuk berdiferesiansi menjadi berbagai jenis sel  yang bisa digunakan sebagai pengobatan standar untuk lebih dari 85 penyakit.

Dengan menyimpan darah tali pusat masing-masing anak, orang tua akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk mencari kecocokan dalam keluarga. Pada dasarnya, semakin banyak darah tali pusat dari saudara kandung yang disimpan, semakin tinggi kesempatan untuk melengkapi satu sama lain untuk terapi pengobatan dan transplantasi.

Berikut adalah list penyakit yang dapat di terapi menggunakan darah tali pusat atau sumber lainnya yang mengandung HSC seperti sumsum tulang atau darah tepi :

Kanker Darah, Kelainan Darah, Tumor Solid, Kelainan Imun, Kelainan Metabolik, dan sedang diadakan penelitian lanjutan untuk penyakit kronis lainnya seperti HIV, Austism, dsb. 

Terus terus berapa sih biayanya?  Untuk biaya penyimpanannya menurut saya cukup reasonable yaitu dengan +/- 150 ribu/bulannya atau IDR 1,650,000/tahun para orang tua sudah bisa mendapat jaminan atau kita anggap saja sebagai investasi kesehatan untuk kesehatan anak-anak kita ke depannya 🙂

Semoga informasi dari saya berguna dan bisa menambah pengetahuan kalian mengenai penyimpanan sel punca darah tali pusat dan membran tali pusat yang dapat membantu persiapan kesehatan bayi dan anak-anak kita di masa mendatang 😉

Thanks for reading!

image1 (1)

 

Social Media Cordlife Indonesia : 

Cordlife Indonesia : http://www.cordlife.co.id

Facebook: PT Cordlife Persada

Instagram : @cordlifeindonesia

LINE@: @cordlifeindonesia